Selaraskan Pembangunan dan Pemeliharaan
Keselarasan tata lingkungan kampus IAIN Walisongo antar komponen
penyusun penyusun seperti bangunan, taman, jalan dan lain-lain, tampaknya memang
belum bisa dikatakan pas. Belum tertata dengan baik. Lingkungan IAIN yang
berada di daerah perbukitan, memerlukan kerja yang cukup ekstra serta finansial
yang tidak sedikit untuk  mengatur tata
lingkungan sedemikian rupa agar enak dipandang mata. 
Tengok sajalah keselarasan penataan lingkuangan di kampus-kampus
lain seperti penataan di UIN Sunan Kalijaga. Terkadang membuat iri mahasiswa
IAIN Walisongo yang mendambakan kampusnya menjadi tempat sivitas akademik yang
nyaman untuk berbagi ilmu, bertukar pikiran maupun sekadar duduk bersantai di
taman.
Agak sulit memang, apabila melihat kondisi geografis dan tanah IAIN
Walisongo yang tidak merata  ditambah
lagi pembangunan gedung, taman, maupun jalan yang tidak dilakukan secara
serentak dan menyeluruh membuat tata lingkungan kampus agak semrawut. Hal ini
juga membuat pandangan kita seakan-akan kontras melihat gedung yang baru
selesai didirikan dengan gedung yang sudah lama berdiri lebih dulu. Pembangunan
komponen kampus yang bertahap sedari awal ini membuat gedung, taman, maupun
jalan dilihat dari segi fisik terlihat berbeda-beda. 
Menyikapi permasalahan tersebut, sebaiknya pihak kampus harus
melakukan perombakan, renovasi  maupun
penambahan fasilitas kampus terutama tempat parkir, taman sebagai tempat
diskusi, dan kantin di setiap fakultas. Pun jikalau sudah terlanjur penataannya
seperti yang dapat kita lihat sekarang ini, paling tidak pihak Walisongo harus
mengambil langkah yang tepat dan cepat untuk melakukan pembangunan komponen
kampus untuk menunjang aktivitas kampus secara memadai. 
Hal ini juga berkenaan dengan rencana pergantian status IAIN
menjadi UIN, yang entah angan-angan itu terwujud. Tentu hal ini tidak semudah
membalikkan telapak tangan, perlu adanya rekonstruksi komponen kampus secara
bertahap dengan memperhatikan penempatan setiap komponen kampus secara matang
agar terciptanya tata lingkungan yang strategis.
Pun seandainya penataan lingkungan sudah dilakukan, perlu adanya
keseimbangan dari pihak kampus untuk melakukan perawatan dan pemeliharaan
terhadap komponen kampus secara kontinyu, tidak lain tidak bukan agar
keselarasan tata lingkungan kampus tetap terjaga. Hal lain yang bisa dilakukan
adalah dengan penambahan karyawan di IAIN Walisongo karena pada realitanya
kampus hijau ini sangat kekurangan petugas kebersihan sehingga lingkungan
kampus cenderung terlihat tidak terawat dan kotor. Mengingat lahan IAIN
Walisongo yang cukup luas sehingga sangat dibutuhkan petugas kebersihan yang
lebih banyak agar lingkungan kampus tampak asri dan nyaman setiap saat.
Oleh: Nurul Hikmah Sofyan (SKM Amanat IAIN Walisongo Semarang Edisi
121 September 2013)








0 komentar:
Posting Komentar