Selasa, 24 September 2013

Sajak Penghuni Alam




Kesedihan di Pengujung Kemarau
Oleh: Nurul Hikmah Sofyan

Aku adalah insan penghuni alam
Menunggu datangnya hujan di penghujung musim kemarau
Di antara sibakan siang dan malam
Merindukan derai gerimis bahkan derasnya tetesan air hujan
Layaknya rintik-rintik hujan mulai membasahi bumi
Melepaskan segala kebimbangan
Meredam segenap emosi di masa lalu
            Aku, dalam ingatan kesunyian
            Mulai beranjak dari kesedihan di penghujung kemarau
            Duduk di samping jendela bisu dalam dekapan perasaan yang lemah
            Berkisah pada hujan tentang kisah lama yang mengharu-biru
            Tentang semua luka yang pernah menoreh di hati
Sampai-sampai kutatap lekat-lekat derasnya hujan yang jatuh silih berganti
Seketika itu pula wajahku menjadi sendu
Mengadu pada Sang Pemilik Alam
Duhai Ilahi.” Jangan tinggalkan aku sendirian.”Pintaku
Hingga air telah mengalir ke peraduannya
Hujan telah reda
Menghanyutkan segenap emosi dan dedar amarah yang tadinya mendera
            Serasa kesedihan pilu telah hilang begitu sja
            Lalu, aku berharap lagi pada senyuman pelangi di ujung lara
            Hibur aku di penghujung sangkal
            Mengapa?
            Karena aku masih di sini,
            dalam sisi lain dari kematian
            Hening. Tanpa jeda.


Asrama Putri, 23.34 WIB
Surakarta, 07 Desember 2011
           
           

0 komentar:

Posting Komentar