PUBLIKASI NASKAH KARYA TULIS ILMIAH
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah: Karya
Tulis Ilmiah
Dosen Pengampu: M. Rikza Chamami, MSI
Disusun oleh:
Nurul Hikmah Sofyan
(123111128)
Nurul Husna
(123111129)
Putri Damayanti
(123111130)
Qodariyah
(123111131)
FAKULTAS ILMU
TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
WALISONGO SEMARANG
2013
I.
PENDAHULUAN
Publikasi adalah tahap terakhir dalam menulis karya
tulis ilmiah. Menyusun karya tulis ilmiah dan mempublikasikannya bukan hanya
tanggung jawab guru, peneliti, dan pengembang lain, melainkan tanggung jawab
banyak orang. Karenanya, mereka dari hari ke hari harus mampu bermetamorfosis
dari semi ilmuan atau semiprofesional menjadi tampil sebagai tenaga ahli atau
pakar (expert-performance).[1]
Sebelum
mempublikasikan karyanya, seorang penulis dituntut untuk mampu menyuarakan
pengetahuannya, memecahkan masalah dengan membaca keadaan sekitar, menstimulai
permasalahan dari pelbagai sudut pandang atau sekadar mengungkapkan ekspresi
emosionalnya dalam memandang suatu permasalahan ke dalam sebuah karya tulis
ilmiah.
Sudah
barang tentu menyusun karya ilmiah yang berbobot membutuhkan waktu, tenaga
pikiran dan fisik yang ekstra. Mulai dari membaca buku sebanyak mungkin yang
terkait dengan penulisan karya tulis ilmiah hingga mengintegrasikan energi otak
kanan dan otak kanan. Hal tersebut dilakukan agar tulisan yang dihasilkan
memiliki kupasan yang komprehensif dan mendalam. Adapun hal lain yang harus
diperhatikan oleh penulis adalah dimensi-dimensi keterkaitan karya tulis
ilmiahnya dengan keteraksesannya dengan pembaca budiman. Intinya penulis juga
harus menyesuaikan tulisannya dengan sasaran pembaca.
Hal-hal yang berkaitan dengan tahap-tahap publikasi
sangat menarik untuk diulas secara gamblang, maka dari itu penulis mencoba
mengulas pembahasan ihwal publikasi, mulai dari kiat-kiat memasarkan naskah
karya tulis ilmiah, teknik menembus publikasi (jurnal, media massa, koran),
contoh-contoh surat pengantar ke penerbit dan surat penawaran seminar dan
lokakarya serta sajian tulisan pada sub-bab yang terakhir yaitu harga mahal
sebuah karya tulis.
II.
RUMUSAN
MASALAH
A. Bagaimana
memasarkan naskah karya tulis ilmiah?
B. Bagaimana
teknik menembus publikasi ilmiah?
C. Bagaimana
contoh-contoh surat pengantar?
D. Bagaimana
harga mahal karya tulis ilmiah?
III.
PEMBAHASAN
A. Memasarkan Naskah Karya Tulis Ilmiah
1.) Proposal
Proposal bisa
dikirimkan dengan berbagai cara
sebagai
berikut:
a.) Langsung
Anda
dapat membawa langsung proposal naskah anda dan mengantarkannya kepada pihak
yang berkompeten. Proposal sebaiknya dimasukkan ke dalam amplop yang layak,
dengan nama dan alamat, penerima yang jelas, serta nama dan alamat anda. Anda
sebaiknya menyimpan dua atau tiga fotokopi proposal untuk arsip atau dikirikan
ke penerbit yang lain
Pengiriman
harus meminta tanda terima sebagai bukti pengiriman dan untuk mengecek atau
menindaklanjuti langkah berikutnya. Bila sudah lebih dari tiga bulan anda tidak
menerima jawaban, anda bisa mengirimkan surat untuk menanyakan naskah yang
telah dikirim.
b.) Pos
Anda
juga bisa menggunakan jasa pengiriman seperti pos atau kurir. Gunakan
pengiriman tercatat atau kilat khusus yang memberikan tanda terima pengiriman.
Anda harus menghindari pengiriman tak tercatat (tanpa tanda terima).
Selanjutnya, tanda terima harus anda simpan baik-baik untuk keperluan tindak
lanjut.
c.) Faksimile
Anda
harus memastikan bahwa proposal tercetak dengan tinta hitam dan mudah dibaca
untuk menghindari ketidakjelasan pada waktu proposal diterima dalam bentuk faksimile.
Tulisan dengan warna selain hitam, seperti tulisan dengan warna biru, hijau,
merah, dan sebagainya. Bila dikirim melalui faksimile atau difotokopi, akan
menjadi kabur atau bahkan tidak terbaca sama sekali. Karena tidak semua
penerbit mau menerima proposal melalui faksimile.
d.) Email
Kini
jasa email banyak digunakan oleh penerbit. Anda bukan hanya dapat mengirimkan
proposal ke penerbit, tetapi juga sekaligus naskahnya. Proposal buku yang tebal
sekalipun bisa dikirimkan seluruhnya dengan menggunakan fasilitas file
attachment. Email juga merupakan saran yang efektif untuk komunikasi antara
penulis dan penerbit. Namun, anda sebaiknya memastikan terlebih dahulu apakah
penerbit mau menerima proposal melalui email.
2.) Naskah
Adapun
cara-cara mengirimkan tulisan dalam bentuk naskah adalah sebagai berikut:
a.) Langsung
Memasukkan
naskah ke kantong plastik sebelum membukusnya dalam amplop adalah upaya
preventif yang baik untuk menghindari naskah menjadi basah misalnya karena
suatu hal, misalnya amplop terkena air. Amplop naskah yang baik juga harus kuat
untuk menghindari tersobeknya amplop. Alamat pengirim dan penerbit harus jelas.
Naskah diberikan langsung kepada pihak yang berkompeten dan tanda terima dari
si penerima harus diminta.
b.) Pos
Pengiriman
naskah tercatat melalui jasa pos atau titipan kilat harus dilengkapi dengan
tanda terima. Tanda terima ini akan mempermudah pengecekan bila naskah tidak
sampai ke penerbit, anda sebaiknya memasukkan amplop kosong yang sudah
dilengkapi dengan alamat pengirim dan perangko secukupnya agar penerbit mudah
mengirimkannya kembali.
c.) Email
Pengiriman
naskah juga bisa dilakukan via email melalui fasilitas email file attachment.
Namun, sebaiknya dikonfirmasi terlebih dahulu kepada penerbit yang dituju
apakah penerbit bersedia menerima naskah melalui email atau tidak karena tidak
semua penerbit bersedia menerima naskah melalui email. Setelah anda mengirimkan
naskah via email, sebaiknya anda mengkonfirmasi penerbit yang bersangkutan
untuk mengecek apakah via email anda sudah diterima dengan baik. Hal ini perlu
dilakukan karena terkadang timbul masalah dalam pengiriman naskah via email,
misalnya kesibukan server email yang menyebabkan email yang dikirim
tidak masuk ke alamat email yang dituju.[2]
Terdapat
banyak cara dalam memasarkan karya tulis ilmiah, berikut adalah cara-cara alternatif
untuk memasarkan karya tulis ilmiah (buku):
1.) Memasang
Iklan
Memasang
iklan merupakan pilihan yang masuk akal. Jika iklan buku anda tayang di harian
Kompas, misalnya atau di situs internet, dampaknya akan sangat besar. Tentu
saja untuk memasang iklan ada biayanya. Jika anda punya rejeki lebih memasang
iklan di media terkemuka bisa dijadikan pilihan.
Jika koran terasa mahal, memasang iklan di radio bisa di
jadikan alternatif. Kendati pamornya mulai kalah dengan televisi namun
keberadaan radio masih diperhitungkan. Dan harganya pun cukup terjangkau.
2.) Talkshow di Radio atau TV
Selain memasang iklan di radio, promosi juga bisa
dilakukan dengan menggelar talkshow di radio atau tv. Jadi anda berkerja
sama dengan pihak radio dan tv yang punya acara bincang-bincang. Anda menjadi
narasumber, yang membahas tentang isu yang dipaparkan dalam buku.
Supaya lebih menarik talkshow ini juga memberi
kesempatan kepada pendengar untuk memberikan pertanyaan. Untuk beberapa pemberi
pertanyaan terbaik, anda bisa memberikan hadiah berupa buku.
3.) Review
Teman
Teknik promosi tanpa biaya namun dampaknya besar adalah
review dari teman. Jadi mintalah teman sesama blogger untuk menuliskan review. Tentu
saja yang pertama yang dimintai review adalah teman yang dulunya memberi
komentar di buku.
Umumnya mereka juga memberikan review yang positif.
Kalaupun ada kritikan atau masukan, biasanya mereka membungkusnya dengan sangat
hati-hati sehingga tidak kentara. Masukkan tentang gambar-gambar buram, bab-bab
penting yang seharusnya di depan dan cover yang biasa muncul dari teman-teman.
4.) Menggelar
‘Writing Contest’
Yang tak kalah penting juga adalah menggelar writing
contest. Kelebihan lain dari writing contest adalah tulisan yang
dibuat peserta contest akan disimpan oleh mesin pencari dalam jangka
waktu yang lama. Ini bisa menjadi sarana promosi yang tak lekang oleh waktu.
Jika anda berniat menggelar contest, sebaiknya
hadiah yang disediakan cukup menggiurkan. Tapi sebenarnya tentang hadiah ini,
bisa juga disiasati dengan kreaktivitas, yaitu menyediakan hadiah dengan budget
yang cukup terjangkau tapi juga cukup menarik untuk diperebutkan dalam sebuah contest.[3]
5.) Pameran
Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI)
mengadakan pameran buku secara rutin. Kesempatan ini dipergunakan oleh para
penerbit dan toko buku untuk mempromosikan dan memasarkan produk-produknya,
sekaligus memperkenalkan toko buku dan penerbit yang bersangkutan.
Pameran buku juga sering diselenggarakan
berkenaan dengan kegiatan-kegiatan atau event dimana buku-buku bisa ikut
dipamerkan dan dijual. Event yang paling sering dimanfaatkan adalah seminar,
lokakarya, atau workshop, ceramah, dies natalis, konferensi, pelatihan dan
sebagainya.
6.) Tinjauan
Buku
Tinjauan
buku dilakukan oleh seorang peninjau
atas permintaan penulis atau atas kemauan pribadi peninjau yang bersangkutan.
Tinjauan buku ini mengupas buku secara umum. Biasanya foto sampul depan buku
akan dicantumkan. Nama pengarang, judul buku, penerbit, jumlah halaman, ukuran
buku, dan biografi penulis ikut diinformasikan. Isi buku dan kelebihan buku itu
merupakan soroan utama peninjau. Tinjauan buku juga menjadi salah satu alat
promosi
7.) Peluncuran Buku (launching)
Launching
adalah
peluncuran buku saat buku baru terbit. Tujuannya adalah memperkenalkan dan
mempromosikan buku. Launching ini
bisa dilakukan dalam bentuk seminar atau sarasehan, sekaligus menjual buku
langsung kepada konsumen di tempat tertntu, yang biasanya dikenal dengan
potongan harga. Dalam hal ini penulis lebih baik bekerja sama dengan penerbit.
8.) Seminar
Seminar
merupakan sarana yang efektif untuk mempromosikan buku. Penulis harus aktif
mempresentsikan buku dalam seminar nasional atau internasional setiap kali ia
memiliki kesempatan. Kesempatan ini harus dipergunakan, mengingat peserta
seminar sering kali mewakili wilayah yang cukup luas, bahkan mewakili wilayah
global.
Pembicara
jangan sampai lupa membawa beberapa eksemplar buku yang diseminarkan untuk
diberikan atau dijual kepada lembaga peserta seminar yang kita anggap prospektif.[4]
9.) Pengiriman
sampel
Jumlah buku yang dipergunakan untuk
promosi tercantum di dalam kontrak perjanjian kerja sama penerbitan buku. Pada
umumnya, penerbit menjatahkan 10% dari jumlah buku cetakan pertama untuk
keperluan promosi. Penulis bisa memberikan daftar nama dan alamat calon
penerima buku sampel pada penerbit. Selanjutnya penerbit akan mengirimkan
sampel buku, baik secara lansung maupun melalui pos, kepada orang-orang yang
namanya tercantum dalam daftar tersebut.
10.)
Kunjungan
Penulis juga bisa meminta agar sebagian
dari buku-buku cetakan pertama itu diprogramkan untuk promosi mandiri dengan
cara memberikan satu sampel buku kepada setiap calon pembeli, pemakai, sekolah,
lembaga, perguruan tinggi, dan sebagainya, dengan catatan bahwa para penerima
sampel promosi itu adalah orang-orang yang tepat dan prospektif. Pada kunjungan
dalam rangka pemberin sampel buku, salesman bisa menjelaskan dan
meyakinkan para prospek bahwa buku yang ditawarkannya bagus dan memang cocok
untuk mereka. Penjelasan ini juga bersifat persuasif agar para prospektus tertarik
buku kita. Cara ini relatif jauh lebih efektif daripada pengiriman melalui pos,
pemajangan di toko buku dan pengiklanan di media massa (surat kabar, majalah
atau internet).
Sejumlah penerbit juga memiliki
kebijakan dalam memberikan sampel buku kepada guru, dosen, atau instruktur,
sembari mengunjungi sekolah, lembaga, atau perguruan tinggi tersebut. Salesman
akan meminta para akademisi di atas mempelajari isi buku, dengan harapan dapat
bahwa nantinya para akademisi itu akan memakai buku tersebut yang di institusi
akademis yang bersangkutan.
B. Teknik Menembus Publikasi Ilmiah
Dewasa
ini, sebagaiman telah disinggung, menulis artikel ilmiah dalam jurnal
terakreditasi telah menjadi tuntutan etis insan akademis. Pada saat bersamaan,
menjadikan jurnalnya terakreditasi ternyata juga telah menjadi tuntutan etis
sebuah perguruan tinggi yang mengaku dirinya professional, prestisius, dan center
of excellent.
Oleh
karena itu, dalam konteks ini ada baiknya kita mengingat kembali sepuluh syarat
yang harus dipenuhi oleh seorang ilmuwan, yaitu
1.) Memiliki
kemampuan untuk menguasai bidang ilmunya dengan baik;
2.) Memiliki
minat atau hasrat yang besar untuk mendalami bidang ilmunya;
3.) Memiliki
imajinasi alias daya banding, yaitu kemampuan merenung dan kemudian menemukan
sesuatu yang asli alias bukan jiplakan atau copy paste;
4.) Memiliki
inisiatif atau tidak bersikap pasif hanya menanti perintah dari institusinya;
5.) Memiliki
keuletan dalam mencari dan menggali informasi mutakhir;
6.) Memiliki
daya kreatif atau mampu menerobos keterbatasan;
7.) Memiliki
kecermatan tinggi dalam mengamati, menganalisis, dan menafsirkan data;
8.) Memiliki
integritas alias kejujuran dalam hal kebenaran ilmiah;
9.) Memiliki
semangat tinggi alias pantang berputus asa apalagi menyerah;
10.)
Memiliki
antusiasme yang besar dalam penyebarluasan karya-karyanya kepada khalayak luas
agar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.[5]
Adapun
langkah-langkah jitu yang harus dipersiapkan agar tulisan menarik untuk dibaca
semua kalangan adalah sebagai berikut:
1.) Banyak
melakukan riset
Banyak
orang salah mengerti tentang pekerjaan menulis. Anggapannya adalah menjadi
penulis adalah menulis dan menulis saja. Anggapan ini salah besar. Seorang
penulis yang baik akan lebih banyak menghabiskan waktu untuk melakukan riset
daripada menulis. Pengertian riset di sini bisa bermacam-macam, bisa membaca,
mengamati, menonton, dan mencatat. Bacalah semua buku yang pada waktu biasa
tidak akan anda baca. Tontonlah semua film yang tidak hanya anda sukai.
Keluarlah dari rumah, berjalan-jalan, dan bertemu orang-orang yang berbeda-beda
akan memperkaya pengetahuan anda. Anda tidak akan tahu kapan anda membutuhkan
pengetahuan anda nanti.
2.) Anda
harus mempunyai kemampuan menulis
Banyak
orag yang tidak peduli apakah tulisannya benar atau tidak secara tata bahasa,
gramatika, gaya bahasa, atau perihal bahasa lainnya yang mungkin tidak menarik
untuk dipelajari. Tetapi ini adalah modal anda. Dengan menggunakan tata bahasa
yang benar maka anda akan memudahkan tulisan anda dibaca oleh orang lain
termasuk editor. Anda juga akan terlihat profesional di mata penerbit.
3.) Selalu
kirimkan tulisan terbaik
Anda
harus selalu mengirimkan tulisan anda yang terbaik. Selalu lakukan hal itu.
Jangan kirimkan karya yang belum jadi atau yang masih banyak kesalahan. Setiap
penulis, terkenal atau tidak akan selalu dinilai dari hasil tulisannya.
C. Contoh-Contoh Surat Pengantar
Berikut adalah contoh
surat pengantar untuk menerbitkan buku dan surat penawaran seminar dan
lokakarya.
1. Contoh
Surat Pengantar menerbitkan Buku
Adapun
contoh surat pengantar untuk mengirimkan naskah ke penerbit adalah sebagai
berikut:
1.) Perihal
: Pengiriman Naskah Buku
Lampiran : Curiculum Vitae dan Copy Naskah
Yang terhormat,
Direktur PT XXXXX
Cq. Bidang Penerbitan
di-
Jakarta
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di
bawah ini, saya:
Nama :
Drs. H. A. Rahmat Rosyadi, S.H., M.H.
Pekerjaan :
Dosen Fakultas Hukum UIKA Bogor.
Mata Kuliah : Hukum Islam
Alamat :
Kopm. Nusa Endah Rt 05/02 Cimanggu I Tlp 0251-640507 HP. 08128097843
Melalui
surat ini saya kirimkan naskah buku untuk diterbitkan dengan judul: “FORMALISASI
SYARI’AT ISLAM DALAM PERSPEKTIF TATA HUKUM INDONESIA“.
Naskah
ini merupakan studi tentang aplikasi syari’at Islam pasca berlakunya Undang-Undang
No. 18 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Daerah Istimewa Aceh Sebagai
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Penerbitan
buku ini akan digunakan sebagai suplemen atau pelengkap materi/ bahan mata ajar
kuliah Hukum Islam pada program studi ilmu hukum dan program studi agama Islam
di Universitas, institut, sekolah tinggi di Indonesia. Buku itu juga akan
dijadikan model aplikasi syariat Islam di daerah lain di Indonesia. Penyerapan
pasarnya untuk perguruan tinggi maupun di kalangan pemerintahan dan masyarakat
sangat prospektif.
Buku
ini bila diterbitkan akan menajdi buku acuan wajib pada mata kuliah hukum Islam
yang selama ini saya sendiri sebagai dosen dan pemegang mata kuliah tersebut. Dengan
terbitnya buku itu diharapkan mahasiswa mempunyai pegangan buku mata kuliah
standar. Apabila pihak penerbit menyetujui atas penerbitannya, saya akan
mengirimkan copy software naskah bukunya.
Demikian
saya sampaikan, atas kerja sama yang baik dan perhatiannya diucapkan terima
kasih.
Bogor,
20 September 2007
Pengirim,
TTD
Rahmat
Rosyadi[6]
2. Contoh
Surat Pengantar Penawaran Seminar dan Lokakarya
Yth. Bapak Ibu Kepala
Pengenmabagn SDM
Sekolah/Lembaga/Universitas……
Faks………….
Dengan hormat,
Melalui
surat ini saya menawarkan presentasi Seminar dan Lokakarya dengan judul “Winning
Your Books to Publish” (menulis buku dan menerbitkannya) dalam rangka
meningkatkan dan mengembangkan kualitas staf pengajar atau dosen di lembaga pendidikan
di bawah asuhan Bapak/Ibu. Dengan menulis, mereka dituntut untuk membaca dengan
efektif dan menuangkan apa yang dibacanya dalam bentuk tulisan.
Seminar
dan Lokakarya ini membahas cara menulis buku (baik buku populer maupun buku
pelajaran), mulai dari menentukan topik, membuat judul, menyusun outline dan
mengembangkannya menjadi bab demi bab buku yang layak terbit, mengenal proses
penerbitan, menyikapi jawaban penerbit, serta mempromosikan dan memasarkan buku
tersebut.
Untuk
menghasilkan satu bab buku yang siap pakai, para peserta memerlukan waktu
minimal 5 sesi (2 hari), terlampir uraian bahasan setiap sesi. Untuk itu,
peserta diharapkan membawa silabus, contoh buku pelajaran yang diajarkan, dan
diktat atau handout bagi yang sudah menulis.
Setelah
mengikuti Seminar dan Lokakarya ini, peserta diharapkan melanjutkan dengan
menulis bab-bab berdasarkan kerangka (outline) yang sudah dirancang,
baik secara individu maupun kelompok. Pertemuan rutin antar peserta perlu
dijalin agar mereka bisa saling memberi masukan pada bab-bab berikutnya, sampai
karya tulis berbentuk buku terwujud dan
siap dikirim ke penerbit. Semua proses ini ditargetkan selesai dalam
waktu 6 sampai 12 bulan.
Sarana
yang perlu disipakan antara lain : OHP, OHP pen, laptop, LCD (In-focus), buku
panduan berjudul Winning your Books to Publish atau fotokopi materi
seminar dan workshop untuk setiap
peserta setebal kira-kira 50 halaman, dan sertifikat. Biaya Rp 750.000,-
per sesi, tidak termasuk buku dan atau fotokopi materi seminar. Pelaksanaan
seminar dan lokakarya di luar kota Bandung akan memerlukan tambahan biaya
transportasi dan akomodasi.
Sebagai
bahan pertimbngan, bersama ini saya lampirkan tujuan, outline materi
seminar dan lokakarya, serta CV. semoga Tuhan memberkati usaha Bapak/Ibu untuk
meningkatkan SDM di lembaga yang Bapak/Ibu pimpin.[7]
D. Harga Mahal Karya Tulis Ilmiah
Produk
perguruan tinggi yang baik tidak hanya menghasilkan sejumlah lulusan yang
bergelar diploma, sarjana, magister, atau doktor, melainkan harus mempunyai
nilai plus berupa karya ilmiah. Seberapa banyak produk karya tulis ilmiah hasil
penelitian dan penulisan buku yang dihasilkan oleh para dosen dan lulusannya?
Ini penting untuk mengukur kualitas lulusan dan akreditasi program studi serta
almamaternya. Lulusan setingkat akademi atau politeknik berbeda dengan lulusan
institut/ sekolah tinggi/ universitas. Karya tulis yang dihasilkan oleh lulusan
akademi dan politeknik yang bergelar diploma berbeda dengan hasil karya tulis
lulusan institut/ sekolah tinggi/ universitas bergelar sarjana, magister, atau doktor.[8]
Sudah barang tentu untuk menghasilkan sebuah karya tulis
ilmiah yang memiliki kupasan yang komprehensif dan mendalam, seseorang perlu
memperbanyak bacaan, melakukan banyak riset dan lain sebagainya. Pun urgensitas
penulisan karya ilmiah dapat meningkatkan kualitas dan bisa dijadikan sebagai
peluang karier seorang akademisi, seorang yang intens dalam menuangkan
gagasannya dalam sebuah karya tulis ilmiah dapat meneguhkan keeksistensiannya
dalam dunia akademisi. Dengan menulis, seseorang akan menjadi penerang bagi masyarakat,
dimana melalui karyanya masyarakat akan memperoleh manfaat, pengetahuan, atau
sekadar mendapatkan informasi baru. Kegiatan menulis karya ilmiah juga dapat
dijadikan sebagai sarana amal jariyah.
Ikatlah
ilmu dengan
menuliskannya! Demikian pesan bertinta emas dari imam
Ali bin Abi Thalib. Menulis hasil penelitian, PTK, dan pengalaman nyata di bidang pembelajaran bermakna mengikat
apa yang telah ditemukan, diperoleh, dialami, dan dicapai di bidang ini. Temuan-temuan penelitian itu
akan mati atau hanya sebatas “harta karun” manakala tidak dipublikasikan.
Bukan
tidak mungkin pula seorang penemu akan kecolongan mematenkan temuannya, karena
tidak ada publikasi bahwa dialah yang pertama kali menemukan sesuatu yang bermaslahat secara sosial dan kultural, serta
bernilai ekonomi itu. Guru harus menghindari aksi dosa karena menyimpan temuan
atau hasil karyanya dengan cara tidak mempublikasikan kepada pihak lain.
Barangkali
kita pernah menemukan sejawat yang memperoleh dana cukup besar untuk program
penelitiannya. Seringkali produk kerja mereka hanya tersimpan di perpustakaan
sekolah, di perpustakaan kelembagaan pelatihan, atau di perpustakaan pribadi.
Mestinya, para peneliti dan pengabdi terpanggil untuk mempublikasikan hasil penelitian
atau pengbdian mereka, apakah dalam bentuk buku atau artikel di jurnal.
Menulis
karya publikasi atau karya tulis pada umumnya, intinya adalah memasarkan dan
menjual kepada publik mengenai segala sesuatu yang terkait dengan bidang ini.
Disamping itu, menyusun karya publikasi ilmiah intinya adalah menata gagasan
dan temuan untuk dinikmati pembaca, terutama sesama rekan guru. Gagasan atau
temuan itu memiliki nilai sosial, ekonomi dan kemanusiaan, baik jangka pendek
maupun jangka panjang.[9]
IV.
KESIMPULAN
Sebagaimana yang
telah dicantumkan di atas, ada beberapa tahap-tahap dalam memasarkan karya
tulis ilmiah, baik melalui pengajuan proposal ataupun naskah ke penerbit sampai
langkah-langkah untuk mempromosikan buku.
A.) Memasarkan
Naskah Karya Tulis Ilmiah bisa menggunakan:
1. Proposal,
baik secara langsung, pos, faksimile, maupun email
2. Naskah,
baik secara langsung, pos, maupun email.
Terdapat
banyak cara dalam memasarkan karya tulis ilmiah, di antaranya:
1. Memasang
Iklan
2. Talkshow di Radio atau TV
3. Review
Teman
4. Menggelar
‘Writing Contest’
5. Pameran
6. Tinjauan
Buku
7. Peluncuran Buku (launching)
8. Seminar
9. Pengiriman
sampel
10. Kunjungan
B.) Teknik
Menembus Publikasi Ilmiah:
1.) Banyak
melakukan riset
2.) Harus
mempunyai kemampuan menulis
3.) Selalu
kirimkan tulisan terbaik
C.) Salah satu faktor
yang bisa dijadikan tolok ukur kualitas sebuah perguruan tinggi adalah seberapa
banyak intensitas dosen, lulusan, maupun mahasiswanya dalam menghasilkan karya
tulis ilmiah. Sudah barang tentu urgensitas penulisan karya ilmiah
bisa meningkatkan kualitas dan bisa dijadikan sebagai peluang karier seorang
akademisi, seorang yang intens dalam menuangkan gagasannya dalam sebuah karya
tulis ilmiah dapat meneguhkan keeksistensiannya dalam dunia akademisi.
DAFTAR
PUSTAKA
Danim,
Sudarwan. 2010. Karya Tulis Inovatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Leo,
Sutanto. 2010. Kiat Jitu Menulis dan Menerbitkan buku. Jakarta: Penerbit
Erlangga
Mubarok,
M. Mufti. 2011. 7 Hari Mahir Menulis Buku Best Seller. Surabaya : Mumtaz
Media.
Rosyadi,
A. Rahmat. 2008. Menjadi Profesional itu Mudah. Bogor: Ghalia Indonesia
Wibowo,
Wahyu. 2008. Piawai Menembus Jurnal Terakreditasi. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
BIODATA
PEMAKALAH
A.
Nama : Nurul Hikmah Sofyan
NIM : 123111128
Jurusan/Prodi : PAI-3D
TTL : Kaesabu Baru, 26 Juli 1994
Pendidikan : MI Ma’arif Tempursari, Ngawi
MTs N 1 Sragen
MAPK MAN 1 Surakarta
IAIN Walisongo Semarang
Alamat : Jln. Rajawali, Banjar
Asri, Rt.04/Rw.10, Nglorog, Sragen
No.telp : 085725686700
Email : heeqmachfunky@yahoo.com
B.
Nama : Nurul Husna
NIM : 123111129
Jurusan/Prodi : PAI-3D
TTL : Rembang, 23 Desember 1994
Pendidikan : MI YSPIS Gandrirojo, Sedan, Rembang
MTs YSPIS Gandrirojo, Sedan, Rembang
MA YSPIS Gandrirojo, Sedan, Rembang
IAIN Walisongo Semarang
Alamat : Gandrirojo, Sedan,
Rembang
No.telp : 08985707450
Email : uyunknurulhusna@yahoo.com
C.
Nama : Putri Damayanti
NIM : 123111130
Jurusan/Prodi : PAI-3D
TTL : Demak, 16 Agustus 1994
Pendidikan : SDN 2 Jamus
MTs Syaroful Millah Semarang
MAN 1 Semarang
IAIN Walisongo Semarang
Alamat : Jamus, Karangsambung Rt.08/ Rw.03, Mranggen, Demak
No.telp : 089615375476
D.
Nama : Qodariyah
NIM : 123111131
Jurusan/Prodi : PAI-3D
TTL : Batang, 13 Oktober 1994
Pendidikan : SDN Rowosari 01 Limpung
MTs Nurul Huda 01 Banyuputih
MA Nahdhatul Ulama 01 Banyuputih
IAIN Walisongo Semarang
Alamat :Dukuh Paten Rt.03/Rw.03 , Rowosari, Limpung, Batang
No.telp : 085642901142
[1]
Sudarwan Danim. Karya Tulis Inovatif. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2010).
Hal. 20
[2] Sutanto Leo. Kiat Jitu
Menulis dan Menerbitkan buku. (Jakarta: Erlangga. 2010) Hal. 145-147
[3] M.
Mufti Mubarok. 7 Hari Mahir Menulis Buku Best Seller.( Surabaya : Mumtaz
Media. 2011) Hal. 89-91
[4]
Sutanto Leo, Kiat Jitu Menulis dan menerbit kan Buku,
(Jakarta:penerbit erlangga.2010) hlm.169-170
[5] Dr.
Wahyu Wibowo. Piawai Menembus Jurnal Terakreditasi. (Jakarta: PT. Bumi
Aksara. 2008) Hal. 172-173
[6] A.
Rahmat Rosyadi. Menjadi Profesional itu Mudah. (Bogor: Ghalia Indonesia.
2008). Hal. 108-109
[7]
Sutanto Leo. Kiat Jitu Menulis dan Menerbitkan Buku. (Jakarta:
Penerbit Erlangga. 2010) hlm.172
[9] Sudarwan Danim. Karya Tulis
Inovatif. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2010) hlm. 18-19
Terima kasih atas kutipannya,
BalasHapusSalam
Sutanto Leo