Selasa, 24 September 2013

Makalah Karya Tulis Ilmiah; Publikasi Naskah Karya Tulis Ilmiah



PUBLIKASI NASKAH KARYA TULIS ILMIAH

MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah: Karya Tulis Ilmiah
Dosen Pengampu: M. Rikza Chamami, MSI

                                                                                   



Disusun oleh:
Nurul Hikmah Sofyan          (123111128)
Nurul Husna                          (123111129)
Putri Damayanti                    (123111130)
Qodariyah                              (123111131)


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2013





I.                   PENDAHULUAN  
Publikasi adalah tahap terakhir dalam menulis karya tulis ilmiah. Menyusun karya tulis ilmiah dan mempublikasikannya bukan hanya tanggung jawab guru, peneliti, dan pengembang lain, melainkan tanggung jawab banyak orang. Karenanya, mereka dari hari ke hari harus mampu bermetamorfosis dari semi ilmuan atau semiprofesional menjadi tampil sebagai tenaga ahli atau pakar (expert-performance).[1] 
Sebelum mempublikasikan karyanya, seorang penulis dituntut untuk mampu menyuarakan pengetahuannya, memecahkan masalah dengan membaca keadaan sekitar, menstimulai permasalahan dari pelbagai sudut pandang atau sekadar mengungkapkan ekspresi emosionalnya dalam memandang suatu permasalahan ke dalam sebuah karya tulis ilmiah. 
Sudah barang tentu menyusun karya ilmiah yang berbobot membutuhkan waktu, tenaga pikiran dan fisik yang ekstra. Mulai dari membaca buku sebanyak mungkin yang terkait dengan penulisan karya tulis ilmiah hingga mengintegrasikan energi otak kanan dan otak kanan. Hal tersebut dilakukan agar tulisan yang dihasilkan memiliki kupasan yang komprehensif dan mendalam. Adapun hal lain yang harus diperhatikan oleh penulis adalah dimensi-dimensi keterkaitan karya tulis ilmiahnya dengan keteraksesannya dengan pembaca budiman. Intinya penulis juga harus menyesuaikan tulisannya dengan sasaran pembaca.
Hal-hal yang berkaitan dengan tahap-tahap publikasi sangat menarik untuk diulas secara gamblang, maka dari itu penulis mencoba mengulas pembahasan ihwal publikasi, mulai dari kiat-kiat memasarkan naskah karya tulis ilmiah, teknik menembus publikasi (jurnal, media massa, koran), contoh-contoh surat pengantar ke penerbit dan surat penawaran seminar dan lokakarya serta sajian tulisan pada sub-bab yang terakhir yaitu harga mahal sebuah karya tulis.



II.                RUMUSAN MASALAH
A.    Bagaimana memasarkan naskah karya tulis ilmiah?
B.     Bagaimana teknik menembus publikasi ilmiah?
C.     Bagaimana contoh-contoh surat pengantar?
D.    Bagaimana harga mahal karya tulis ilmiah?

III.             PEMBAHASAN
A. Memasarkan Naskah Karya Tulis Ilmiah
1.)    Proposal
Proposal bisa dikirimkan dengan berbagai cara sebagai berikut:
a.)    Langsung
Anda dapat membawa langsung proposal naskah anda dan mengantarkannya kepada pihak yang berkompeten. Proposal sebaiknya dimasukkan ke dalam amplop yang layak, dengan nama dan alamat, penerima yang jelas, serta nama dan alamat anda. Anda sebaiknya menyimpan dua atau tiga fotokopi proposal untuk arsip atau dikirikan ke penerbit yang lain
Pengiriman harus meminta tanda terima sebagai bukti pengiriman dan untuk mengecek atau menindaklanjuti langkah berikutnya. Bila sudah lebih dari tiga bulan anda tidak menerima jawaban, anda bisa mengirimkan surat untuk menanyakan naskah yang telah dikirim.
b.)    Pos
Anda juga bisa menggunakan jasa pengiriman seperti pos atau kurir. Gunakan pengiriman tercatat atau kilat khusus yang memberikan tanda terima pengiriman. Anda harus menghindari pengiriman tak tercatat (tanpa tanda terima). Selanjutnya, tanda terima harus anda simpan baik-baik untuk keperluan tindak lanjut.
c.)    Faksimile
Anda harus memastikan bahwa proposal tercetak dengan tinta hitam dan mudah dibaca untuk menghindari ketidakjelasan pada waktu proposal diterima dalam bentuk faksimile. Tulisan dengan warna selain hitam, seperti tulisan dengan warna biru, hijau, merah, dan sebagainya. Bila dikirim melalui faksimile atau difotokopi, akan menjadi kabur atau bahkan tidak terbaca sama sekali. Karena tidak semua penerbit mau menerima proposal melalui faksimile.
d.)   Email
Kini jasa email banyak digunakan oleh penerbit. Anda bukan hanya dapat mengirimkan proposal ke penerbit, tetapi juga sekaligus naskahnya. Proposal buku yang tebal sekalipun bisa dikirimkan seluruhnya dengan menggunakan fasilitas file attachment. Email juga merupakan saran yang efektif untuk komunikasi antara penulis dan penerbit. Namun, anda sebaiknya memastikan terlebih dahulu apakah penerbit mau menerima proposal melalui email.

2.)    Naskah
Adapun cara-cara mengirimkan tulisan dalam bentuk naskah adalah sebagai berikut:
a.)    Langsung
Memasukkan naskah ke kantong plastik sebelum membukusnya dalam amplop adalah upaya preventif yang baik untuk menghindari naskah menjadi basah misalnya karena suatu hal, misalnya amplop terkena air. Amplop naskah yang baik juga harus kuat untuk menghindari tersobeknya amplop. Alamat pengirim dan penerbit harus jelas. Naskah diberikan langsung kepada pihak yang berkompeten dan tanda terima dari si penerima harus diminta.
b.)    Pos
Pengiriman naskah tercatat melalui jasa pos atau titipan kilat harus dilengkapi dengan tanda terima. Tanda terima ini akan mempermudah pengecekan bila naskah tidak sampai ke penerbit, anda sebaiknya memasukkan amplop kosong yang sudah dilengkapi dengan alamat pengirim dan perangko secukupnya agar penerbit mudah mengirimkannya kembali.
c.)    Email
Pengiriman naskah juga bisa dilakukan via email melalui fasilitas email file attachment. Namun, sebaiknya dikonfirmasi terlebih dahulu kepada penerbit yang dituju apakah penerbit bersedia menerima naskah melalui email atau tidak karena tidak semua penerbit bersedia menerima naskah melalui email. Setelah anda mengirimkan naskah via email, sebaiknya anda mengkonfirmasi penerbit yang bersangkutan untuk mengecek apakah via email anda sudah diterima dengan baik. Hal ini perlu dilakukan karena terkadang timbul masalah dalam pengiriman naskah via email, misalnya kesibukan server email yang menyebabkan email yang dikirim tidak masuk ke alamat email yang dituju.[2]

Terdapat banyak cara dalam memasarkan karya tulis ilmiah, berikut adalah cara-cara alternatif untuk memasarkan karya tulis ilmiah (buku):
1.)    Memasang Iklan
            Memasang iklan merupakan pilihan yang masuk akal. Jika iklan buku anda tayang di harian Kompas, misalnya atau di situs internet, dampaknya akan sangat besar. Tentu saja untuk memasang iklan ada biayanya. Jika anda punya rejeki lebih memasang iklan di media terkemuka bisa dijadikan pilihan.
            Jika koran terasa mahal, memasang iklan di radio bisa di jadikan alternatif. Kendati pamornya mulai kalah dengan televisi namun keberadaan radio masih diperhitungkan. Dan harganya pun cukup terjangkau.

2.)    Talkshow di Radio atau TV
            Selain memasang iklan di radio, promosi juga bisa dilakukan dengan menggelar talkshow di radio atau tv. Jadi anda berkerja sama dengan pihak radio dan tv yang punya acara bincang-bincang. Anda menjadi narasumber, yang membahas tentang isu yang dipaparkan dalam buku.
            Supaya lebih menarik talkshow ini juga memberi kesempatan kepada pendengar untuk memberikan pertanyaan. Untuk beberapa pemberi pertanyaan terbaik, anda bisa memberikan hadiah berupa buku.

3.)    Review Teman
            Teknik promosi tanpa biaya namun dampaknya besar adalah review dari teman. Jadi mintalah teman sesama blogger untuk menuliskan review. Tentu saja yang pertama yang dimintai review adalah teman yang dulunya memberi komentar di buku.
            Umumnya mereka juga memberikan review yang positif. Kalaupun ada kritikan atau masukan, biasanya mereka membungkusnya dengan sangat hati-hati sehingga tidak kentara. Masukkan tentang gambar-gambar buram, bab-bab penting yang seharusnya di depan dan cover yang biasa muncul dari teman-teman.


4.)    Menggelar ‘Writing Contest
            Yang tak kalah penting juga adalah menggelar writing contest. Kelebihan lain dari writing contest adalah tulisan yang dibuat peserta contest akan disimpan oleh mesin pencari dalam jangka waktu yang lama. Ini bisa menjadi sarana promosi yang tak lekang oleh waktu.
            Jika anda berniat menggelar contest, sebaiknya hadiah yang disediakan cukup menggiurkan. Tapi sebenarnya tentang hadiah ini, bisa juga disiasati dengan kreaktivitas, yaitu menyediakan hadiah dengan budget yang cukup terjangkau tapi juga cukup menarik untuk diperebutkan dalam sebuah contest.[3]

5.)    Pameran
Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) mengadakan pameran buku secara rutin. Kesempatan ini dipergunakan oleh para penerbit dan toko buku untuk mempromosikan dan memasarkan produk-produknya, sekaligus memperkenalkan toko buku dan penerbit yang bersangkutan.
Pameran buku juga sering diselenggarakan berkenaan dengan kegiatan-kegiatan atau event dimana buku-buku bisa ikut dipamerkan dan dijual. Event yang paling sering dimanfaatkan adalah seminar, lokakarya, atau workshop, ceramah, dies natalis, konferensi, pelatihan dan sebagainya.
6.)    Tinjauan Buku
Tinjauan buku dilakukan oleh seorang  peninjau atas permintaan penulis atau atas kemauan pribadi peninjau yang bersangkutan. Tinjauan buku ini mengupas buku secara umum. Biasanya foto sampul depan buku akan dicantumkan. Nama pengarang, judul buku, penerbit, jumlah halaman, ukuran buku, dan biografi penulis ikut diinformasikan. Isi buku dan kelebihan buku itu merupakan soroan utama peninjau. Tinjauan buku juga menjadi salah satu alat promosi

7.)    Peluncuran  Buku (launching)
Launching adalah peluncuran buku saat buku baru terbit. Tujuannya adalah memperkenalkan dan mempromosikan buku. Launching  ini bisa dilakukan dalam bentuk seminar atau sarasehan, sekaligus menjual buku langsung kepada konsumen di tempat tertntu, yang biasanya dikenal dengan potongan harga. Dalam hal ini penulis lebih baik bekerja sama dengan penerbit.

8.)    Seminar
Seminar merupakan sarana yang efektif untuk mempromosikan buku. Penulis harus aktif mempresentsikan buku dalam seminar nasional atau internasional setiap kali ia memiliki kesempatan. Kesempatan ini harus dipergunakan, mengingat peserta seminar sering kali mewakili wilayah yang cukup luas, bahkan mewakili wilayah global.
Pembicara jangan sampai lupa membawa beberapa eksemplar buku yang diseminarkan untuk diberikan atau dijual kepada lembaga peserta  seminar yang kita anggap prospektif.[4]

9.)    Pengiriman sampel
Jumlah buku yang dipergunakan untuk promosi tercantum di dalam kontrak perjanjian kerja sama penerbitan buku. Pada umumnya, penerbit menjatahkan 10% dari jumlah buku cetakan pertama untuk keperluan promosi. Penulis bisa memberikan daftar nama dan alamat calon penerima buku sampel pada penerbit. Selanjutnya penerbit akan mengirimkan sampel buku, baik secara lansung maupun melalui pos, kepada orang-orang yang namanya tercantum dalam daftar tersebut.
10.)            Kunjungan
Penulis juga bisa meminta agar sebagian dari buku-buku cetakan pertama itu diprogramkan untuk promosi mandiri dengan cara memberikan satu sampel buku kepada setiap calon pembeli, pemakai, sekolah, lembaga, perguruan tinggi, dan sebagainya, dengan catatan bahwa para penerima sampel promosi itu adalah orang-orang yang tepat dan prospektif. Pada kunjungan dalam rangka pemberin sampel buku, salesman bisa menjelaskan dan meyakinkan para prospek bahwa buku yang ditawarkannya bagus dan memang cocok untuk mereka. Penjelasan ini juga bersifat persuasif agar para prospektus tertarik buku kita. Cara ini relatif jauh lebih efektif daripada pengiriman melalui pos, pemajangan di toko buku dan pengiklanan di media massa (surat kabar, majalah atau internet).
Sejumlah penerbit juga memiliki kebijakan dalam memberikan sampel buku kepada guru, dosen, atau instruktur, sembari mengunjungi sekolah, lembaga, atau perguruan tinggi tersebut. Salesman akan meminta para akademisi di atas mempelajari isi buku, dengan harapan dapat bahwa nantinya para akademisi itu akan memakai buku tersebut yang di institusi akademis yang bersangkutan.

B. Teknik Menembus Publikasi Ilmiah
Dewasa ini, sebagaiman telah disinggung, menulis artikel ilmiah dalam jurnal terakreditasi telah menjadi tuntutan etis insan akademis. Pada saat bersamaan, menjadikan jurnalnya terakreditasi ternyata juga telah menjadi tuntutan etis sebuah perguruan tinggi yang mengaku dirinya professional, prestisius, dan center of excellent.
Oleh karena itu, dalam konteks ini ada baiknya kita mengingat kembali sepuluh syarat yang harus dipenuhi oleh seorang ilmuwan, yaitu
1.)    Memiliki kemampuan untuk menguasai bidang ilmunya dengan baik;
2.)    Memiliki minat atau hasrat yang besar untuk mendalami bidang ilmunya;
3.)    Memiliki imajinasi alias daya banding, yaitu kemampuan merenung dan kemudian menemukan sesuatu yang asli alias bukan jiplakan atau copy paste;
4.)    Memiliki inisiatif atau tidak bersikap pasif hanya menanti perintah dari institusinya;
5.)    Memiliki keuletan dalam mencari dan menggali informasi mutakhir;
6.)    Memiliki daya kreatif atau mampu menerobos keterbatasan;
7.)    Memiliki kecermatan tinggi dalam mengamati, menganalisis, dan menafsirkan data;
8.)    Memiliki integritas alias kejujuran dalam hal kebenaran ilmiah;
9.)    Memiliki semangat tinggi alias pantang berputus asa apalagi menyerah;
10.)            Memiliki antusiasme yang besar dalam penyebarluasan karya-karyanya kepada khalayak luas agar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.[5]

Adapun langkah-langkah jitu yang harus dipersiapkan agar tulisan menarik untuk dibaca semua kalangan adalah sebagai berikut:
1.)    Banyak melakukan riset
Banyak orang salah mengerti tentang pekerjaan menulis. Anggapannya adalah menjadi penulis adalah menulis dan menulis saja. Anggapan ini salah besar. Seorang penulis yang baik akan lebih banyak menghabiskan waktu untuk melakukan riset daripada menulis. Pengertian riset di sini bisa bermacam-macam, bisa membaca, mengamati, menonton, dan mencatat. Bacalah semua buku yang pada waktu biasa tidak akan anda baca. Tontonlah semua film yang tidak hanya anda sukai. Keluarlah dari rumah, berjalan-jalan, dan bertemu orang-orang yang berbeda-beda akan memperkaya pengetahuan anda. Anda tidak akan tahu kapan anda membutuhkan pengetahuan anda nanti.
2.)    Anda harus mempunyai kemampuan menulis
Banyak orag yang tidak peduli apakah tulisannya benar atau tidak secara tata bahasa, gramatika, gaya bahasa, atau perihal bahasa lainnya yang mungkin tidak menarik untuk dipelajari. Tetapi ini adalah modal anda. Dengan menggunakan tata bahasa yang benar maka anda akan memudahkan tulisan anda dibaca oleh orang lain termasuk editor. Anda juga akan terlihat profesional di mata penerbit.
3.)    Selalu kirimkan tulisan terbaik
Anda harus selalu mengirimkan tulisan anda yang terbaik. Selalu lakukan hal itu. Jangan kirimkan karya yang belum jadi atau yang masih banyak kesalahan. Setiap penulis, terkenal atau tidak akan selalu dinilai dari hasil tulisannya.

C. Contoh-Contoh Surat Pengantar
Berikut adalah contoh surat pengantar untuk menerbitkan buku dan surat penawaran seminar dan lokakarya.
1.      Contoh Surat Pengantar menerbitkan Buku
Adapun contoh surat pengantar untuk mengirimkan naskah ke penerbit adalah sebagai berikut:
1.)    Perihal       : Pengiriman Naskah Buku
Lampiran   : Curiculum Vitae dan Copy Naskah

Yang terhormat,

Direktur PT XXXXX
Cq. Bidang Penerbitan
di-
Jakarta


Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Nama                     : Drs. H. A. Rahmat Rosyadi, S.H., M.H.
Pekerjaan               : Dosen Fakultas Hukum UIKA Bogor.
Mata Kuliah          : Hukum Islam
Alamat                  : Kopm. Nusa Endah Rt 05/02 Cimanggu I Tlp 0251-640507 HP. 08128097843

Melalui surat ini saya kirimkan naskah buku untuk diterbitkan dengan judul: “FORMALISASI SYARI’AT ISLAM DALAM PERSPEKTIF TATA HUKUM INDONESIA“.
Naskah ini merupakan studi tentang aplikasi syari’at Islam pasca berlakunya Undang-Undang No. 18 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Daerah Istimewa Aceh Sebagai Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Penerbitan buku ini akan digunakan sebagai suplemen atau pelengkap materi/ bahan mata ajar kuliah Hukum Islam pada program studi ilmu hukum dan program studi agama Islam di Universitas, institut, sekolah tinggi di Indonesia. Buku itu juga akan dijadikan model aplikasi syariat Islam di daerah lain di Indonesia. Penyerapan pasarnya untuk perguruan tinggi maupun di kalangan pemerintahan dan masyarakat sangat prospektif.
Buku ini bila diterbitkan akan menajdi buku acuan wajib pada mata kuliah hukum Islam yang selama ini saya sendiri sebagai dosen dan pemegang mata kuliah tersebut. Dengan terbitnya buku itu diharapkan mahasiswa mempunyai pegangan buku mata kuliah standar. Apabila pihak penerbit menyetujui atas penerbitannya, saya akan mengirimkan copy software naskah bukunya.
Demikian saya sampaikan, atas kerja sama yang baik dan perhatiannya diucapkan terima kasih.
                                                                  Bogor, 20 September 2007
                                                                  Pengirim,
                                                                  TTD
     
                                                                  Rahmat Rosyadi[6]


2.      Contoh Surat Pengantar Penawaran Seminar dan Lokakarya

Yth. Bapak Ibu Kepala
Pengenmabagn SDM
Sekolah/Lembaga/Universitas……
Faks………….

Dengan hormat,

Melalui surat ini saya menawarkan presentasi Seminar dan Lokakarya dengan judul “Winning Your Books to Publish” (menulis buku dan menerbitkannya) dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan kualitas staf pengajar atau dosen di lembaga pendidikan di bawah asuhan Bapak/Ibu. Dengan menulis, mereka dituntut untuk membaca dengan efektif dan menuangkan apa yang dibacanya dalam bentuk tulisan.
Seminar dan Lokakarya ini membahas cara menulis buku (baik buku populer maupun buku pelajaran), mulai dari menentukan topik, membuat judul, menyusun outline dan mengembangkannya menjadi bab demi bab buku yang layak terbit, mengenal proses penerbitan, menyikapi jawaban penerbit, serta mempromosikan dan memasarkan buku tersebut.
Untuk menghasilkan satu bab buku yang siap pakai, para peserta memerlukan waktu minimal 5 sesi (2 hari), terlampir uraian bahasan setiap sesi. Untuk itu, peserta diharapkan membawa silabus, contoh buku pelajaran yang diajarkan, dan diktat atau handout bagi yang sudah menulis.
Setelah mengikuti Seminar dan Lokakarya ini, peserta diharapkan melanjutkan dengan menulis bab-bab berdasarkan kerangka (outline) yang sudah dirancang, baik secara individu maupun kelompok. Pertemuan rutin antar peserta perlu dijalin agar mereka bisa saling memberi masukan pada bab-bab berikutnya, sampai karya tulis berbentuk buku terwujud dan  siap dikirim ke penerbit. Semua proses ini ditargetkan selesai dalam waktu 6 sampai 12 bulan.
Sarana yang perlu disipakan antara lain : OHP, OHP pen, laptop, LCD (In-focus), buku panduan berjudul Winning your Books to Publish atau fotokopi materi seminar dan workshop untuk setiap  peserta setebal kira-kira 50 halaman, dan sertifikat. Biaya Rp 750.000,- per sesi, tidak termasuk buku dan atau fotokopi materi seminar. Pelaksanaan seminar dan lokakarya di luar kota Bandung akan memerlukan tambahan biaya transportasi dan akomodasi.
Sebagai bahan pertimbngan, bersama ini saya lampirkan tujuan, outline materi seminar dan lokakarya, serta CV. semoga Tuhan memberkati usaha Bapak/Ibu untuk meningkatkan SDM di lembaga yang Bapak/Ibu pimpin.[7]

D. Harga Mahal Karya Tulis Ilmiah
Produk perguruan tinggi yang baik tidak hanya menghasilkan sejumlah lulusan yang bergelar diploma, sarjana, magister, atau doktor, melainkan harus mempunyai nilai plus berupa karya ilmiah. Seberapa banyak produk karya tulis ilmiah hasil penelitian dan penulisan buku yang dihasilkan oleh para dosen dan lulusannya? Ini penting untuk mengukur kualitas lulusan dan akreditasi program studi serta almamaternya. Lulusan setingkat akademi atau politeknik berbeda dengan lulusan institut/ sekolah tinggi/ universitas. Karya tulis yang dihasilkan oleh lulusan akademi dan politeknik yang bergelar diploma berbeda dengan hasil karya tulis lulusan institut/ sekolah tinggi/ universitas bergelar sarjana, magister, atau doktor.[8]

Sudah barang tentu untuk menghasilkan sebuah karya tulis ilmiah yang memiliki kupasan yang komprehensif dan mendalam, seseorang perlu memperbanyak bacaan, melakukan banyak riset dan lain sebagainya. Pun urgensitas penulisan karya ilmiah dapat meningkatkan kualitas dan bisa dijadikan sebagai peluang karier seorang akademisi, seorang yang intens dalam menuangkan gagasannya dalam sebuah karya tulis ilmiah dapat meneguhkan keeksistensiannya dalam dunia akademisi. Dengan menulis, seseorang akan menjadi penerang bagi masyarakat, dimana melalui karyanya masyarakat akan memperoleh manfaat, pengetahuan, atau sekadar mendapatkan informasi baru. Kegiatan menulis karya ilmiah juga dapat dijadikan sebagai sarana amal jariyah.  
Ikatlah ilmu dengan menuliskannya! Demikian pesan bertinta emas dari imam Ali bin Abi Thalib. Menulis hasil penelitian, PTK, dan pengalaman nyata di bidang pembelajaran bermakna mengikat apa yang telah ditemukan, diperoleh, dialami, dan dicapai di bidang ini. Temuan-temuan penelitian itu akan mati atau hanya sebatas “harta karun” manakala tidak dipublikasikan.
Bukan tidak mungkin pula seorang penemu akan kecolongan mematenkan temuannya, karena tidak ada publikasi bahwa dialah yang pertama kali menemukan sesuatu yang  bermaslahat secara sosial dan kultural, serta bernilai ekonomi itu. Guru harus menghindari aksi dosa karena menyimpan temuan atau hasil karyanya dengan cara tidak mempublikasikan kepada pihak lain.
Barangkali kita pernah menemukan sejawat yang memperoleh dana cukup besar untuk program penelitiannya. Seringkali produk kerja mereka hanya tersimpan di perpustakaan sekolah, di perpustakaan kelembagaan pelatihan, atau di perpustakaan pribadi. Mestinya, para peneliti dan pengabdi terpanggil untuk mempublikasikan hasil penelitian atau pengbdian mereka, apakah dalam bentuk buku atau artikel di jurnal.
Menulis karya publikasi atau karya tulis pada umumnya, intinya adalah memasarkan dan menjual kepada publik mengenai segala sesuatu yang terkait dengan bidang ini. Disamping itu, menyusun karya publikasi ilmiah intinya adalah menata gagasan dan temuan untuk dinikmati pembaca, terutama sesama rekan guru. Gagasan atau temuan itu memiliki nilai sosial, ekonomi dan kemanusiaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.[9]

IV.             KESIMPULAN
Sebagaimana yang telah dicantumkan di atas, ada beberapa tahap-tahap dalam memasarkan karya tulis ilmiah, baik melalui pengajuan proposal ataupun naskah ke penerbit sampai langkah-langkah untuk mempromosikan buku.
A.)  Memasarkan Naskah Karya Tulis Ilmiah bisa menggunakan:
1.      Proposal, baik secara langsung, pos, faksimile, maupun email
2.      Naskah, baik secara langsung, pos, maupun email.
Terdapat banyak cara dalam memasarkan karya tulis ilmiah, di antaranya:
1.      Memasang Iklan
2.      Talkshow di Radio atau TV
3.      Review Teman
4.      Menggelar ‘Writing Contest
5.      Pameran
6.      Tinjauan Buku
7.      Peluncuran  Buku (launching)
8.      Seminar
9.      Pengiriman sampel
10.  Kunjungan

B.)  Teknik Menembus Publikasi Ilmiah:
1.)    Banyak melakukan riset
2.)    Harus mempunyai kemampuan menulis
3.)    Selalu kirimkan tulisan terbaik

C.)  Salah satu faktor yang bisa dijadikan tolok ukur kualitas sebuah perguruan tinggi adalah seberapa banyak intensitas dosen, lulusan, maupun mahasiswanya dalam menghasilkan karya tulis ilmiah. Sudah barang tentu urgensitas penulisan karya ilmiah bisa meningkatkan kualitas dan bisa dijadikan sebagai peluang karier seorang akademisi, seorang yang intens dalam menuangkan gagasannya dalam sebuah karya tulis ilmiah dapat meneguhkan keeksistensiannya dalam dunia akademisi.
























DAFTAR PUSTAKA

Danim, Sudarwan. 2010. Karya Tulis Inovatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Leo, Sutanto. 2010. Kiat Jitu Menulis dan Menerbitkan buku. Jakarta: Penerbit Erlangga
Mubarok, M. Mufti. 2011. 7 Hari Mahir Menulis Buku Best Seller. Surabaya : Mumtaz Media.
Rosyadi, A. Rahmat. 2008. Menjadi Profesional itu Mudah. Bogor: Ghalia Indonesia
Wibowo, Wahyu. 2008. Piawai Menembus Jurnal Terakreditasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.














BIODATA PEMAKALAH

A.    Nama               : Nurul Hikmah Sofyan
NIM                : 123111128
Jurusan/Prodi  : PAI-3D
TTL                 : Kaesabu Baru, 26 Juli 1994
Pendidikan      : MI Ma’arif Tempursari, Ngawi
                          MTs N 1 Sragen
                          MAPK MAN 1 Surakarta
                          IAIN Walisongo Semarang
Alamat                        : Jln. Rajawali, Banjar Asri, Rt.04/Rw.10, Nglorog, Sragen
No.telp                        : 085725686700
Email               : heeqmachfunky@yahoo.com
           
B.     Nama               : Nurul Husna
NIM                : 123111129
Jurusan/Prodi  : PAI-3D
TTL                 : Rembang, 23 Desember 1994
Pendidikan      : MI YSPIS Gandrirojo, Sedan, Rembang
                          MTs YSPIS Gandrirojo, Sedan, Rembang
                          MA YSPIS Gandrirojo, Sedan, Rembang
                         IAIN Walisongo Semarang
Alamat                        : Gandrirojo, Sedan, Rembang
No.telp                        : 08985707450
Email               : uyunknurulhusna@yahoo.com





C.     Nama               : Putri Damayanti
NIM                : 123111130
Jurusan/Prodi  : PAI-3D
TTL                 : Demak, 16 Agustus 1994
Pendidikan      : SDN 2 Jamus
                          MTs Syaroful Millah Semarang
                          MAN 1 Semarang
                          IAIN Walisongo Semarang
Alamat            : Jamus, Karangsambung Rt.08/ Rw.03, Mranggen, Demak   
No.telp            : 089615375476
Email               : putrivirginity66@yahoo.com

D.    Nama               : Qodariyah
NIM                : 123111131
Jurusan/Prodi  : PAI-3D
TTL                 : Batang, 13 Oktober 1994
Pendidikan      : SDN Rowosari 01 Limpung
                          MTs Nurul Huda 01 Banyuputih
                          MA Nahdhatul Ulama 01 Banyuputih
                          IAIN Walisongo Semarang
Alamat            :Dukuh Paten Rt.03/Rw.03 , Rowosari, Limpung, Batang
No.telp                        : 085642901142
Email               : aiqod@yahoo.co.id









[1] Sudarwan Danim. Karya Tulis Inovatif. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2010). Hal. 20
[2] Sutanto Leo. Kiat Jitu Menulis dan Menerbitkan buku. (Jakarta: Erlangga. 2010) Hal. 145-147
[3] M. Mufti Mubarok. 7 Hari Mahir Menulis Buku Best Seller.( Surabaya : Mumtaz Media. 2011) Hal. 89-91
[4] Sutanto Leo, Kiat Jitu Menulis dan menerbit kan Buku, (Jakarta:penerbit erlangga.2010) hlm.169-170
[5] Dr. Wahyu Wibowo. Piawai Menembus Jurnal Terakreditasi. (Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2008) Hal. 172-173
[6] A. Rahmat Rosyadi. Menjadi Profesional itu Mudah. (Bogor: Ghalia Indonesia. 2008). Hal. 108-109
[7] Sutanto Leo. Kiat Jitu Menulis dan Menerbitkan Buku. (Jakarta: Penerbit Erlangga. 2010) hlm.172
[8]  A. Rahmat Rosyadi. Menjadi Profesional itu Mudah. (Bogor: Ghalia Indonesia. 2008). Hal.13
[9] Sudarwan Danim. Karya Tulis Inovatif. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2010) hlm. 18-19

1 komentar: